Mengejutkan, 1.800 Ton Sampah di Sidoarjo Tak Terolah dengan Baik!
Kamis, 05 Desember 2019
Cara Memilih Kantong Sampah Plastik Yang Baik,
Harga Kantong Plastik Hitam,
Jual Kantong Plastik Sampah Medis,
Kantong Plastik Sampah Hitam,
Kantong Plastik Sampah Medis
Edit
Produsen Kantong Sampah Plastik - Lim Corporation
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo mendata, potensi sampah di Sidoarjo mencapai 2.400 ton per hari. Sementara instalasi pengolah sampah di Sidoarjo hanya mampu menampung sekitar 600 ton sampah per hari.Sigit Setyawan Kepala DLHK Sidoarjo membenarkan, ada 1.800 ton potensi sampah per hari yang tidak terolah sistem instalasi pengolahan sampah, baik di tempat pembuangan sementara (TPS) maupun di tempat pembuangan akhir (TPA) yang disediakan pemerintah.
"Sisanya, masyarakat membuangnya sembarangan. Di jalan, ada yang di sungai, dan seterusnya. Ke depan, ini menjadi tugas bersama masyarakat dan pemerintah. Masyarakat sadar mengurangi produksi sampahnya, pemerintah mampu membuat lebih banyak instalasi pengolahan sampah," kata Sigit di acara Pekan Environment Day.
Baca Juga:
"Biaya pengelolaan sampah itu mahal," kata Sigit. Dia menjelaskan, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sedang membangun fasilitas pengolahan sampah dengan sistem Sanitary Landfill di Sidoarjo dengan nilai investasi Rp325 miliar, dikerjakan secara tahun jamak (mulityears) sejak akhir 2018 lalu.
Proyek yang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero di atas lahan 20 hektare, satu lokasi dengan TPA Jabon, Sidoarjo, itu, ditargetkan tuntas dan mulai beroperasi pada 2020 mendatang. Pada saat yang sama, lokasi lama TPA Jabon yang tumpukan sampahnya sekarang sudah mencapai 20 meter akan ditutup.
"Tetapi, nanti, pemerintah daerah harus menyiapkan biaya sebanyak Rp60 miliar setiap tahunnya. Itu hanya untuk operasional TPA saja. Untuk pengadaan tanah urukan dan lain-lain. Padahal, anggaran DLHK tidak seberapa. Makanya, biaya pengelolaan sampah itu mahal," ujar Sigit.
Pemerintah pusat, kata dia, menargetkan pada 2025 mendatang semua sampah terkelola dengan baik. Maka, untuk mengatasi masalah sampah di Sidoarjo, Sigit menegaskan, kebijakan pengurangan sampah harus berjalan berseiring dengan kebijakan penanganan dan pengelolaan sampah.
Tanpa peran serta masyarakat dalam mengurangi produksi sampahnya, target pemerintah pada 2025 itu tidak akan tercapai. "Makanya, saya sangat senang kalau komunitas seperti KSB ini terus mengajak masyarakat mengurangi produksi sampah dengan acara seperti ini," ujarnya.
Komunitas Sahabat Bumi (KSB) sebagai salah satu komunitas peduli lingkungan mengajak masyarakat mengambil peran mengurangi produksi sampah melalui Pekan Environment Day (hari lingkungan) bertema Zero to Landfill di Delta Sari Sport Centre, Sidoarjo. Acara ini gratis dan terbuka bagi masyarakat umum.
Sejumlah seminar digelar dalam kegiatan ini. Kemarin, Sarah Doyle narasumber dari Eqwiphubs, salah satu organisasi non pemerintah di Canada, menjelaskan kondisi terkini tentang persampahan dan regulasi persampahan di negaranya kepada ratusan peserta seminar Pekan Hari Lingkungan itu.
Sigit Setyawan juga menjadi satu di antara narasumber untuk memaparkan kondisi terkini persampahan di Sidoarjo. Lalu ada narasumber dari TRB, organisasi non pemerintah di bidang lingkungan hidup di Yogyakarta, menjelaskan tentang solusi sampah agar habis terkelola di TPS tanpa harus terbuang ke TPA.
"Pekan environment day ini dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tujuannya, untuk mengubah persepsi dan paradigma masyarakat soal sampah dan penanganannya. Sesuai tema, melalui kegiatan ini kami berharap terwujud kawasan Zero to Landfill, tidak ada sampah yang dibuang ke TPA," kata Wulan Sari salah satu Pendiri KSB.
Dalam rangkaian acara ini, KSB mengenalkan metode mengolah sampah organik menjadi pupuk atau media tanam sekaligus pakan ternak dalam waktu yang sangat singkat, hanya dalam waktu satu jam saja, dan bisa dilakukan di rumah. Instruktur mendemokan cara pembuatannya kepada peserta.
Di acara yang juga didukung berbagai pihak dan komunitas peduli lingkungan itu, dikenalkan juga sistem ternak ayam dan ikan secara terpadu kepada peserta. Wulan berharap, setelah mendapatkan sejumlah materi ini, peserta bisa mengaplikasikannya di rumah, sehingga sampah organik rumah tangga terolah tidak sampai ke TPA.
* Info selengkapnya mengenai harga Kantong Sampah silakan klik DISINI
Jika anda membutuhkan dan memerlukan Kantong Sampah untuk tempat sampah dengan harga murah atau untuk lainnya silakan Anda menghubungi kami melalui SMS/CALL pada hari dan jam kerja. ( Minggu dan Hari Besar Kami Tutup )
Customer Service :
Telp : 031 – 8830487
Mobile : 0852 3392 5564 | 0877 0282 1277 | 0812 3258 4950
Email : limcorporation2009@gmail.com
Whatsapp : Admin 1 | Admin 2 | Admin 3
Telp : 031 – 8830487
Mobile : 0852 3392 5564 | 0877 0282 1277 | 0812 3258 4950
Email : limcorporation2009@gmail.com
Whatsapp : Admin 1 | Admin 2 | Admin 3
Catatan:
– minimal order 300 kg/ukuran/warna, ukuran custom
– harga netto ( tidak termasuk PPN)
– harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
– harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu
– minimal order 300 kg/ukuran/warna, ukuran custom
– harga netto ( tidak termasuk PPN)
– harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
– harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu
0 Response to "Mengejutkan, 1.800 Ton Sampah di Sidoarjo Tak Terolah dengan Baik!"
Posting Komentar